Jakarta – Harapan baru hadir bagi ribuan buruh korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengambil langkah nyata dengan menjembatani para pekerja yang kehilangan mata pencaharian agar bisa kembali bekerja di sejumlah perusahaan.
Salah satunya dirasakan Wahyunan, 50 tahun, warga Garut, Jawa Barat. Pria yang puluhan tahun mengabdi di sebuah pabrik bulu mata palsu harus menerima kenyataan pahit ketika perusahaannya bangkrut mendadak pada Februari 2025. Tanpa pesangon dan pemberitahuan, ia terpaksa menganggur. “Kaget sekali, semua tiba-tiba berhenti. Saya bingung bagaimana menafkahi keluarga,” ujarnya.
Setelah berbulan-bulan bekerja serabutan, Wahyunan akhirnya mendapat kabar baik. Melalui jaringan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dan Desk Ketenagakerjaan Polri, ia mendapat kesempatan bekerja di PT Tah Sung Hung, Brebes. “Saya bersyukur bisa diterima kembali. Di usia saya, tidak mudah mencari pekerjaan baru,” katanya penuh haru.
Program penyaluran buruh korban PHK ini dilepas langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, pada 29 Juli 2025. Sebanyak 1.575 buruh ditempatkan di berbagai perusahaan, di antaranya PT Gold Emperor Indonesia, PT Long Rich Indonesia, dan PT Indonesia Dreamers Sports.
Kapolri menegaskan, Polri tidak hanya berperan menjaga keamanan saat buruh berunjuk rasa, tetapi juga ikut menjadi solusi bagi permasalahan ketenagakerjaan. “Kami ingin hadir di hulu, mencarikan jalan keluar agar para buruh kembali mendapatkan pekerjaan dan masa depan yang layak,” ujar Listyo Sigit.
Untuk itu, Polri membentuk Desk Ketenagakerjaan. Unit ini berfungsi sebagai penengah dalam perselisihan industrial serta menjalin komunikasi dengan perusahaan untuk membuka lapangan kerja bagi buruh yang terdampak. “Upaya ini sekaligus menjaga situasi sosial tetap kondusif,” tambahnya.
Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, data BPS mencatat angka pengangguran mencapai 7,28 juta orang per Februari 2025. Kondisi ini, menurutnya, berpotensi memicu keresahan sosial bila tidak segera ditangani. “Karena itu Desk Ketenagakerjaan hadir untuk menghubungkan buruh, serikat pekerja, dan perusahaan dalam satu solusi,” jelasnya.
Ketua DPC KSPSI Kabupaten Garut, Andri Hidayatullah, menyambut baik langkah Polri. Ia mengatakan program ini memberi harapan nyata bagi para buruh. “Polri telah membantu menyalurkan tenaga kerja sesuai data yang kami berikan. Banyak kawan-kawan akhirnya bisa bekerja kembali,” katanya.
Kapolri berharap, para buruh yang sudah ditempatkan mampu menunjukkan kinerja terbaik. Selain itu, ia juga mengingatkan perusahaan agar memperlakukan buruh sebagai aset berharga. “Jika buruh merasa menjadi bagian dari keluarga, mereka pasti akan bekerja lebih produktif,” pungkasnya.
0 comments:
Posting Komentar